cover
Contact Name
Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si
Contact Email
anna@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
quagga.prodibio@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Quagga
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 19073089     EISSN : 26155869     DOI : -
Core Subject : Education,
The Quagga Journal (p-ISSN 1907-3089; e-ISSN 2615-5869) is a journal managed by the Biological Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education Universitas Kuningan (FKIP UNIKU). This journal is issued twice a year (January and July) publishing articles from analytical studies and studies in the fields of educational and biological sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2015)" : 5 Documents clear
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Lilis Lismaya dan Rahma Widiantie
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.29

Abstract

Proses perkuliahan pada umumnya belum memfasilitasi mahasiswa calon guru biologi untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan belum dapat membantu mahasiswa meningkatkan penguasaan konsep terutama materi biologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep spesiasi mahasiswa calon guru biologi melalui pembelajaran berbasis masalah.  Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian The Matching-only Pretest-Posttest Control Group Design. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa calon guru biologi semester VI yang sedang menempuh mata kuliah Evolusi, dibagi menjadi kelas kontrol yang mendapatkan pembelajaran problem solving dan kelas eksperimen yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan berpikir kritis pada kelas eksperimen dengan indeks N-Gain 0,47 dan kelas kontrol 0,30 yang keduanya termasuk kategori sedang, penguasaan konsep mahasiswa juga mengalami peningkatan dengan indeks N-Gain kelas eksperimen 0,37 termasuk dalam kategori sedang dan kelas kontrol 0,19 termasuk dalam kategori rendah. Hasil uji t menunjukkan hipotesis diterima, artinya bahwa terdapat pengaruh pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep mahasiswa calon guru. Hasil analisis keterampilan berpikir kritis adalah kelas eksperimen temasuk dalam kategori cukup baik dengan rata-rata prosentase 59% dan kelas kontrol termasuk dalam kategori kurang dengan rata-rata prosentase 43%. Hasil analisis penguasaan konsep mahasiswa kelas eksperimen menunjukkan 93% mahasiswa kelas eksperimen tuntas dalam belajar, sedangkan kelas kontrol menunjukkan 71% mahasiswa tuntas dalam belajar. Penguasaan konsep mahasiswa menunjukkan mahasiswa kelas eksperimen cukup baik dalam memahami, mengaplikasi, menganalisis dan mengevaluasi konsep, sedangkan kelas kontrol termasuk dalam kategori kurang. Pembelajaran berbasis masalah dapat menjadi model pembelajaran alternatif yang digunakan oleh dosen untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan penguasaan konsep mahasiswa. Keyword: Keterampilan Berpikir Kritis, Penguasaan Konsep, Pembelajaran Berbasis masalah
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOKIMIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DIPADU VEE DIAGRAM TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PEMAHAMAN KONSEP PADA MAHASISWA DENGAN KEMAMPUAN AKADEMIK ATAS DAN BAWAH Handayani Handayani; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.30

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan Keterampilan Proses Sains (KPS) dan pemahaman konsep melalui pembelajaran Biokimia menggunakan model inkuiri dipadu dengan vee diagram terhadap, pada mahasiswa akademik atas dan bawah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental faktorial 2x2 nonequivalent control group design. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini mengambil sampel mahasiswa Program Studi Biologi tingkat I yang berjumlah 38 orang. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data menggunakan uji ANAVA. Dari penelitian ini ditemukan: (1) ada perbedaan pembelajaran Inkuiri melalui vee diagram dan tanpa vee diagram terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains, (2) ada perbedaan mahasiswa dengan kemampuan akademik atas dan mahasiswa dengan kemampuan akademik bawah terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains, dan (3) tidak ada interaksi antara pembelajaran Inkuiri melalui vee diagram dan tanpa vee diagram dengan kemampuan akademik mahasiswa terhadap pemahaman konsep Biokimia dan keterampilan proses sains. Kata Kunci: inkuiri, vee diagram, keterampilan proses sains, pemahaman konsep.
PROFIL KETERAMPILAN PROFESIONAL DAN KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR MAHASISWA CALON GURU BIOLOGI DALAM MENERAPKAN CO-PBL PADA PRAKTEK PENGAJARAN MICRO DI UNIVERSITAS KUNINGAN Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.41

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis  profil keterampilan profesional dan keterampilan dasar mengajar mahasiswa calon guru biologi dalam menerapkan problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning dalam kegiatan praktek pengajaran mikro (Microteaching) di Universitas Kuningan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, untuk mengukur kemampuan professional dan keterampilan dasar mengajar selama kegiatan microteaching berlangsung digunakan lembar observasi dan rubrik. Analisis data penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif menggunakan uji uji statistic t-test dan uji Wilcoxon menggunakan SPSS 17. Peningkatan keterampilan professional dan keterampilan dasar mengajar dapat diketahui melalui perhitungan gain. Hasil uji wilcoxon didapat hasil Sig. (2-tailed) 0.001 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara keterampilan profesional awal dan keterampilan profesional akhir setelah proses pengajaran menggunakan model problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning. Hasil Uji t-tes didapat hasil Sig. (2-tailed) 0.001 artinya terdapat perbedaan yang signifikan pula pada keterampilan dasar mengajar awal dan akhir setelah proses pengajaran tersebut. Hasil perhitungan gain pada keterampilan professional mahasiswa dan keterampilan dasar mengajar diinterpretasikan meningkat dengan kategori peningkatan sedang, artinya keterampilan mahasiswa calon guru dapat terlatih ketika mereka melakukan pembelajaran menggunakan model problem based learning yang dipadu dengan cooperative learning, diantaranya 73 % mahasiswa calon guru dapat merencanakan pembelajaran dengan sangat baik, 60 % mahasiswa dapat mengevaluasi dengan sangat baik, 80% mahasiswa calon guru sudah dapat menguasai kemampuan sosial budaya yang baik. 80 % mahasiswa menguasai keterampilan dalam mengajar kelompok kecil dengan baik. Kata Kunci: Keterampilan profesional, keterampilan dasar mengajar, problem based learning, cooperative learning. 
MODEL LATIHAN INKUIRI (INQUIRY TRAINING MODEL) ; PEMBELAJARAN BERMAKNA YANG MELATIH KETRAMPILAN-KETRAMPILAN PENELITIAN Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.382

Abstract

Model pembelajaran latihan inkuiri (inquiry training model) merupakan salah satu model pembelajaran yang dapat memunculkan konteks penelitian yang sangat mendukung untuk berkembangnya keterampilan-keterampilan kognitif. Model Latihan Inkuiri merupakan model pembelajaran yang sangat kuat mengedepankan konteks permasalahan, dengan demikian model ini juga sangat sesuai untuk mengembangkan keterampilan kognitif tingkat tinggi. Pembelajaran dengan pendekatan saintifik dalam Model Latihan Inkuiri  juga sangat mengedepankan kemandirian peserta didik dari mulai merumuskan masalah hingga mengevaluasi proses-proses / prosedur-prosedur penelitian yang telah dilaksanakan. Namun model ini juga masih memberikan keleluasaan bagi guru / dosen untuk mengarahkan proses penelitian yang akan berlangsung dengan mengedepankan fenomena-fenomena yang telah dipilih dan dipertimbangkan oleh guru / dosen yang bersangkutan.
PERBEDAAN KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PBL (Problem Based Learning) DENGAN MODEL MODIFIED FREE INQUIRY PADA KONSEP PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 2 KUNINGAN edi junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 7, No 1 (2015)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v7i1.381

Abstract

The title of this research is “The Difference of Solving Problem Ability Between Students Using Problem Based Learning (PBL) Model and Modified Free Inquiry Model at Environment Pollution Concept in the Tenth Class of SMAN 2 Kuningan”. The background of this research is the lack of students ability in solving the problem because the teacher seldom evaluated the students based on the ability of solving the problem. The other reason of this reseach is to know the better model for increasing the students ability in solving the problem. The purpose of this research is to know the difference of solving problem ability between students using PBL model and Modified Free Inquiry model at environment pollution concept in the tenth class of SMAN 2 Kuningan. The research used quasi experiment method in two experiment classes consisted of the experiment class using Modified Free Inquiry model. The research was implemented to 62 students of the tenth class in SMA N 2 Kuningan. They were devided into 31 students of experiment class using PBL model and the other 31 students of experiment class using Modified Free Inquiry model. The ability of solving the problem was measured by using essay tes consisted of solving problem sbility sums. The tes was given on pretes and postest. The average gain score of pretest and postest result on both of experiment classes showed that the PBL experiment class is 5,04 and MFI experiment class is 2,00. The hypothesis was based on gain score by using t test and showed that the value result of t account is 34,65 and t table with freedom degree of 60 is 2,66. It means that the value of t account is t table, so there is significant difference between learning PBL model and MFI model to ability of students in solving the problem at environment pollution concept in the tenth class of SMAN 2 Kuningan. The power of PBL model is pressed at the involving problem, while the MFI model is pressed at the inquiry process. Because the problem given by the teacher to the students was not hard in the class of MFI, it caused the low response of the students to the importance of the problem in MFI class is low. Key words : solving problem ability, problem based learning, modified free inquiry 

Page 1 of 1 | Total Record : 5